DAUN UNGU
Warna daun ungu langsung tertuju pada wasir atau
ambeien. Famili Acanthaceae itu memang mujarab mengobati penyakit akibat
membengkaknya bibir anus itu. Daun ungu juga berkhasiat antiinflamasi, antiplak
gigi, dan mencegah sakit ketika menopause. Wasir atau hemorrhoid merupakan penyakit yang ditandai
dengan adanya pembengkakan atau pembesaran pembuluh vena di bagian terbawah poros usus,
baik di sisi dalam maupun di sisi luar anus. Penyakit ini ditandai dengan
munculnya benjolan seperti bisul berwarna merah kebiru-biruan atau kehitaman.
Ada dua tipe wasir yang lazim dikenal, wasir dalam (internal hemorrhoid) dan
wasir luar (external hemorrhoid). Wasir bisa disebabkan karena kurang
mengkonsumsi serat. Ini mengakibatkan susah buang air besar (konstipasi),
hingga penderita kerap mengejan.
Pola defekasi yang tidak teratur pun serta
jarangnya olahraga menjadi faktor pemicu timbulnya wasir. Khasiat daun ungu
sebagai anti-hemorrhoid sendiri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip
Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian
direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum
tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala
hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas. Dr JM
Sugiarto memberikan bukti, Konsumsi 1 gelas rebusan daun ungu selama dua bulan
berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir. Berkat
daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis
phlebodinamic seperti radium dan daflon. Obat itu lazim diresepkan dokter untuk
melancarkan sirkulasi darah di daerah anus serta menghilangkan bengkak,
tonjolan, dan pendarahan. Analgesik. Sebagai analgesik pun khasiat daun ungu
teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur
Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam
daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik
pada hewan percobaan. Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya
penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5,
3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut kemampuan efek analgesik dan
antiinflamasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh menurunkan
nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian
aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Hal ini berkat kemampuan alkaloid
daun wungu dalam menghambat pembentukan prostaglandin. Penelitian yang
dilakukan oleh drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu
Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat
untuk sanitasi gigi palsu. Penelitian yang menggunakan 40 sampel gigi tiruan
arkrilik dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan konsentrasi
5%, 10%, 20%, dan 40% daun ungu dan direndam selama 15 menit. Setelah dipakai
oleh pasien selama 4 jam, gigi palsu itu kemudian dibilas dan diperiksa.
Hasilnya, daun ungu ampuh mencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus,
cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak. Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa
pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada
konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%. Daun ungu ternyata mengandung
berjuta manfaat.